Wednesday, March 13, 2019

Diresmikan Jokowi, Bandara Depati Amir Dipersiapkan Jadi Bandara Internasional.

Presiden Joko Widodo saat meresmikan terminal Bandara Depati Amir dan KEK Belitung, Kamis (14/3/2019).


PANGKALPINANG, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo, Kamis (14/3/2019) pagi, meninjau Bandar Udara Depati Amir, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Pengoperasian bandara ini berlangsung sejak 2017, tetapi belum sempat diresmikan Presiden Jokowi.
Pemerintah masih berencana mengembangkan terminal penumpang karena bandara itu masih kelebihan kapasitas.
Tiba di bandara menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 pukul 09.25, Presiden didampingi Ibu Negara Iriana langsung meninjau beberapa area bandara.
Jokowi sempat mendapatkan paparan soal pengembangan terminal penumpang bandara tersebut dari Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.
Beberapa area yang ditinjau Presiden di antaranya ruang kedatangan penumpang, ruang tunggu penumpang, hingga sejumlah fasilitas, salah satunya kursi pijat.
Presiden Jokowi sempat menyapa calon penumpang yang sedang menunggu pesawat di ruang tunggu.
"Mau ke mana, Pak?" tanya Jokowi kepada salah seorang calon penumpang.
"Mau ke Tanjung Pandang," jawab pria bernama Saparudin (75) itu.
Para penumpang juga bersalaman dan meminta foto bersama Jokowi.
Kepada wartawan, Presiden mengatakan, pemerintah mempersiapkan bandara tersebut untuk menjadi bandara internasional.
"Kan ini baru dibangun terminalnya. Nanti sayap kanan dibangun lagi dengan kapasitas 3 juta (penumpang), sayap kiri dibangun juga jadi 5 juta. Baru kita bicara masalah itu (menjadi bandara internasional)," ujarnya.
Presiden yakin pengembangan bandara itu akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung.
Selain mempersiapkan pembangunan kawasan ekonomi khusus, pemerintah juga mengembangkan sektor pariwisata di provinsi itu.

Dalam peninjauan ini, Jokowi ini didampingi oleh Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

No comments:

Post a Comment